Senin, 28 Oktober 2013

Mencicipi Masa Depan



Mengkonsumsi satu buah apel dalam sehari dapat menjauhkan Anda dari dokter. Lalu bagaimana dengan tomat yang bisa membantu melawan kanker? Para ilmuwan menggunakan bioteknologi untuk menciptakan makanan yang lebih sehat untuk masa depan.

70% makanan di supermarket sudah mengandung bahan biotek. Produk-produk biteknologi dapat membantu petani menghasilkan sayur dan buah yang lebih besar, membantu tanaman melawan hama atau dulma pembunuh, serta mengurangi dampak lingkungan dari pertanian. Selain itu, bioteknologi juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas, dan memperbanyakan kuantitas makanan bergizi untuk para konsumen.

Misalnya, melalui alat-alat bioteknologi, minyak yang lebih sehat dengan kadar asam oleat yang lebih tinggi untuk jantung sehat dan dapat menurunkan lemak trans sudah tersedia di pasaran. Uji coba lapangan sedang dilakukan pada tomat pembunuh kanker yang mengandung 3,5 kali lipat dari antioksidan lycopene biasa. Selain itu, penelitian yang sedang berlangsung ini juga dapat menghilangkan alergi yang sampai mengancam nyawa pada kacang dan udang. Perkembangan lainnya dari penelitian ini, yaitu akan meningkatkan kandungan vitamin pada makanan, membantu menghasilkan makanan yang lebih segar dan tahan lama, serta melindungi tanaman dari hama penyakit.

Jika Anda berminat untuk mencicipi rasa masa depan, berikut adalah resep yang menggunakan bahan-bahan biotek yang tersedia di supermarket.

Agua de Melon
Deskripsi:
Resep dikembangkan oleh Chef Robert Del Grande, Café Annie, Houston.

Bahan-bahan:
1 buah melon, potong dadu
1 cangkir gula pasir
3 gelas air
1 buah jeruk nipis, ambil cairannya
Raspberri untuk hiasan
Tangkai mint untuk hiasan

Cara membuat:
Campurkan melon, gula, air, dan jeruk nipis dalam blender. Blender sampai halus, lalu saring. Dinginkan. Dan untuk sentuhan akhir, hiasi dengan buah raspberry dan tangkai mint.

Catatan:
Varietas melon biotek telah dikembangkan untuk melawan virus perusak untuk mengurangi pembusukan dan memperpanjang usia.



Translated by: Fauziah Cahyani
Source: http://www.culinary.net/articlesfeatures/FeatureDetail.aspx?ID=1492

0 komentar:

Posting Komentar